Selasa, 02 April 2013

Sekilas Profil Alex Rudiart X-Factor Indonesia


                Ini nih yang bikin twitter heboh. Padahal udah sejak Jumat kemarin, Alex Rudiart harus pulang meninggalkan X Factor Indonesia. Tapi kenapa masih heboh aja di twitter ya sampai ada boikot-boikot segala. Ya jelas aja heboh!!! Toh kalo dia nyanyinya emang jelek gue sih dia pulang enggak apa-apa. Tapi melihat performnya kemaren, gue kecewa banget sama itu juri Rossa dan Ahmad Dhani. Gue udah bisa nebak kalo Si AD itu nggak suka sama Alex sejak awal. Makanya gue nggak heran kalo dia milih kontestan satunya yang suaranya fals.


                Awalnya *cerita dulu ye* di XFI yang pas 12 besar kemarin, gue ngefans-nya sama Agus Hafiludin. Siapa juga yang nggak ngefans sama penyanyi yang suaranya bisa meluluhkan hati semua wanita *dilempar sendal sama istrinya*. Ups, tenang bu! Tapi setelah ada wildcard kemarin sewaktu Alex Rudiart nyanyiin lagu What It Takes-nya Aerosmith. Wadhuh, gue langsung terpesona dengan penampilannya yang apa adanya tapi tetep keren *dilempar sendal lagi sama Novita*

                Cuma satu hal yang bikin gue kecewa. Kenapa Alex Rudiart udah punya pacar ya? Hahaha,,, enggak lah. Biasa aja kale. Orang mereka berdua itu serasi banget. Terbukti dari fotonya di internet yang sempet bikin gue broken heart *plak*. Tapi emang bener sih kalo Alex Rudiart dan Dewi Marpaung alias Novita Dewi itu cocok. Satunya cantik yang satunya ganteng. Apalagi mereka sama-sama dari batak. Di internet juga waktu Novita Dewi nge-rilis albumnya yang pertamanya yang judulnya Sweet Heart, rambutnya masih panjang banget. Kenapa dipotong mbak?? Padahal cantik lho. Yah, gak papa. Mungkin ingin tampil fresh. Biarpun usianya Alex Rudiart terpaut 6 tahun lebih muda dari mbak Novita, tapi saya tetap mendukung mereka *kagak ada yang nanya*


                Gue juga sempat ngobok-obok si Youtube. Penasaran aja sama orang ini. Kenapa jagat twitter pada heboh gara-gara dia. Maksudnya gara-gara dia pulang dari XFI. Ada satu video yang buat gue ilfill waktu Alex Rudiart nyanyiin lagu batak bersama pacarnya Novita Dewi *mungkin saat itu masih PDKT* #sok tau# judulnya Sai Anju Ma Au di acara Indonesian Beauty. Gue sih enggak tau artinya tapi lagunya bagus dan mereka berdua kompak banget. Terus ada lagi videonya Alex Rudiart kalo di internet namanya masih Alex Hutajulu yang nyanyi bersama Judika. Nah, yang paling bikin gue terpesona waktu dia nyanyi lagu batak judulnya Marmasak Sendiri. Alex nyanyi sama temennya di kamar. Waktu itu rambutnya Alex belum gondrong kayak sekarang. Mungkin saat itu Alex masih seumuran gue *sok tau lagi*. Cukup dua kata yang nggambarin dia saat itu ‘cakep banget’.
                Cerita gue kepanjangan ya?? Sorry, abisnya gue masih belum terima Alex Rudiart hengkang dari XFI. Daripada bengong langsung aja cekidot profil plus foto-fotonya:


PROFIL 

Nama lengkap : Alex Rudiart Hutajulu
Panggilan : Alex
Umur : 28 th
Asal : Sumatera Utara
Status : Penyanyi
Genre musik : The Beatles, Creedence Clearwater Revival (CCR), Aerosmith, Queen, Guns ‘n Roses, Metallica, Bon Jovi, Colorless Lion, Fire Houshold, dll
Twitter : @AlexRudiartSoul








Nah, itu dia sekilas profil bang Alex Rudiart. Semoga dengan keluarnya bang Alex dari XFI, dia bisa mendapatkan karir yang lebih baik dari sebelumnya.  Bang Alex, jangan pernah menyerah dan berhenti disini!!!!!

Lima Tips Ber-Karaoke Bersama Teman


                Karaoke merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi setiap orang yang gemar bernyanyi. Selain itu kegiatan ini bisa dijadikan ajang untuk berkumpul bersama teman-teman. Terbukti dengan banyaknya tempat yang menyewakan fasilitas untuk berkaraoke. Hanya saja bagi kebanyakan orang tarif berkaraoke masih dibilang cukup mahal. Tetapi, tahukah Anda bahwa terkadang karaoke bisa menjadi sangat membosankan bila kita tidak tahu hal-hal apa yang harus dilakukan saat berkaraoke. Apalagi sewaktu kita berkaraoke dengan banyak orang. Sekedar tips ini bisa menjadi acuan bagi Anda yang akan berkaraoke beramai-ramai.
 
1.       Membagi waktu berkaraoke
Tentukan dulu berapa jam Anda akan berkaraoke. Kemudian berkaraoke-lah bergiliran dengan teman Anda. Usahakan membagi secara adil agar semua mendapat bagian yang sama untuk berkaraoke.

2.       Memilih lagu yang umum
Kejadian ini pernah terjadi pada teman kakak saya. Kebetulan waktu itu semua yang ikut karaoke tidak begitu menyukai lagu barat. Tetapi ada salah satu teman kakak saya yang selalu menyanyikan lagu barat yang tidak umum dan hanya dia sendiri yang tahu lagu itu sehingga teman-teman yang lain tidak dapat mengikuti. Alhasil, semua teman menjadi bosan sehingga tiap kali gilirannya berkaraoke selalu dilewati oleh teman yang lain dan dia tidak pernah mendapat giliran berkaraoke. Kejadian seperti ini jangan sampai terjadi pada Anda. Maka pahami dulu lagu yang Anda suka dan juga disukai oleh teman-teman Anda.

3.       Memilih lagu yang sesuai rentang vokal
Lagu yang kita sukai belum tentu akan bagus kita nyanyikan sewaktu berkaraoke. Misalnya kita memiliki keterbatasan menyanyikan lagu dengan nada tinggi, maka pilihlah lagu yang bernada rendah sehingga tidak terdengar fals dan justru membuat kita malu sendiri di depan teman-teman.

4.       Memilih lagu yang nge-bit
Bagi Anda yang memiliki suara pas-pasan, ada baiknya Anda memilih lagu yang nge-bit. Janganlah memilih lagu yang slow karena biasanya lagu slow banyak improvisasinya. Anda bisa memilih lagu dangdut, dangdut koplo atau lagu pop yang suara bassnya lebih keras sehingga bisa menutupi kekurangan pada suara Anda.

5.       Bergaya seperti penyanyi
Sekedar cerita, saya punya teman yang bisa dibilang pemalu. Tiap kali dia menyanyi termasuk saat menyanyikan lagu rock, gayanya hanya mematung. Sehingga tidak sesuai dengan karakter lagu yang dia dinyanyikan. Jadi saya sarankan sebelum berkaraoke bercerminlah dulu dan bergayalah bak diva di panggung. Setelah itu terapkan di tempat karaoke maka semua teman-teman Anda pasti akan terpesona melihat Anda bernyanyi.

Itulah sekedar tips yang dapat saya bagi buat Anda berdasarkan pengalaman pribadi yang saya alami.



 Semoga bermanfaat dan Selamat Berkaraoke Ria!!!! ^^

Minggu, 25 November 2012

Kirab Malam Satu Suro (Kirab Kebo Bule) di Surakarta


Uwaaaoowww,, what’s app bro and sist?? Apa kabar semuanya?


                Well, kali ini gue pengen share pengalaman unik gue. Kebetulan satu suro kemarin jatuh di tanggal 15 November 2012, jadi malamnya itu ada acara yang udah nggak asing lagi bagi warga Kota Solo yaitu Kirab Malam Satu Suro atau biasa disebut Kirab Kebo Bule. Waktu itu, gue beruntung banget soalnya gue pas lagi jaga malem. Jadinya, si kebo tuh pasti lewat di depan tempat kerja gue yaitu di Puskesmas Gajahan Surakarta yang letaknya di Jalan Veteran. 

                Gue langsung kegirangan soalnya ini emang baru pertama kalinya, seumur hidup gue, gue nyaksiin secara live #gilaak kayak konser Suju aja, si kebo-kebo itu lewat. Biasanya sih gue cuma nonton tayangannya di televisi aja. Tapi ternyata, antusias warga Kota Solo saat itu besar banget. Buktinya, dari kakek nenek, bapak ibu, remaja cowok cewek, bahkan sampai anak-anak pun rela enggak tidur cuma mau nungguin si kebo lewat #gue salut banget #applause

                Daripada lihat dari emperan puskesmas gue, gue membaur tuh sama masyarakat yang jumlahnya bejibun dan duduk-duduk manis di jalan raya #aksi ini baru pertama kali gue lakukan. Soalnya kalo dari kejauhan, yang kelihatan hanya sekerumunan warga aja. Padahal nih, gue udah punya niat jadi wartawan amatiran buat nge-abadiin momen si kebo lewat pakai kamera ponsel gue. Jadinya, gue rela berdesak-desakan demi ngambil video saat si kebo lewat di depan gue #gilaak si kebo mendadak jadi artis yak.

                Gue memang bukan warga Solo asli, tapi gue seneng banget sama acara-acara begituan yang masih mengedepankan tradisi dan budaya Jawa. Apalagi acara itu kan hanya diselenggarakan satu kali dalam setahun. Biar nggak penasaran, gue mau ngasih tahu sama bro and sist semuanya yang pada belum tahu apa sih Kirab Malam Satu Suro ituw?? Tetapi sebelum gue jelasin #ceilaah kayak bu guru ajah, kita perlu tahu dulu donk sejarahnya Kirab Malam Satu Suro atau Kirab Kebo Bule itu. Berikut gue comot sejarahnya dari Fan Pagenya Kota Solo di Facebook : Fan Page Kota Solo atau Twitter: @fp_kotasolo

                Pada tahun 931 Hijriyah atau 1443 tahun Jawa Baru, yaitu pada zaman pemerintahan Kerajaan Demak, Sunan Giri II telah membuat penyesuaian antara sistem kalender Hijriyah dengan sistem kalender Jawa pada waktu itu. Waktu itu, Sultan Agung menginginkan persatuan rakyatnya untuk menggempur Belanda di Batavia, termasuk ingin “menyatukan Pulau Jawa”. Oleh karena itu, beliau ingin rakyatnya tidak terbelah, apalagi disebabkan karena perbedaan keyakinan agama. Sultan Agung Hanyokrokusumo ingin menyatukan kelompok santri dan abangan, maka pada setiap hari Jumat Legi, dilakukan laporan pemerintahan setempat sambil dilakukan pengajian yang dilakukan oleh para penghulu kabupaten, sekaligus dilakukan ziarah kubur dan haul ke makam Sunan Ngampel dan Sunan Giri. Akibatnya, 1 Muharram (1 Suro) yang dimulai pada hari Jumat Legi ikut-ikut dikeramatkan pula, bahkan dianggap sial kalau ada orang yang memanfaatkan hari tersebut di luar kepentingan mengaji, ziarah, dan haul. 

1 Suro menurut orang Jawa menandai bergantinya Naga Dina dan Naga Tahun, yakni berubahnya sifat dan karakter kosmis, berserta dunia gaib, yang secara langsung diyakini mempengaruhi kehidupan manusia di bumi. Orang Jawa melengkapi ritual kehidupan tersebut sebagai wujud rasa syukur kepada Sang Maha Tinitah, yang diyakini sebagai Dzat Suci yang memberi hidup dan menghidupi. Oleh sebab itu, pergantian tahun adalah terjadinya pergantian kosmis, yang disebut sebagai siklus Cakramanggilingan. Kehidupan diasumsikan berputar silih berganti seperti berputarnya roda. Ada saat zaman keemasan (age d’or), ada saat juga zaman mengalami masa kegelapan/kalabendu (age d’sombre). Di zaman yang bergulir itulah manusia harus selalu eling (ingat) dan waspada. 

Bagi raja, sebagai rasa tanggung jawab kepada seluruh rakyat yang dipimpinnya, yang telah memberikan kuasa kepadanya, maka raja melakukan kirab untuk menjenguk setiap sudut rumah warga, dengan harapan, tuah dan berkahnya dapat memasuki setiap pintu rumah-rumah penduduk. Raja beserta pusaka-pusakanya adalah manifestasi yang sama untuk mempromosikan dan menjelaskan secara simbolik antara raja dengan masyarakatnya. Di sisi lain ini adalah bentuk pengaplikasian Rukun Jawa yang kelima, yaitu Laku (Rukun Jawa antara lain: Rukun, Hormat, Halus, Asih, dan Laku). Rukun yang terakhir itulah yang dijalankan oleh orang Jawa, yaitu berjalan mengelilingi keraton tujuh kali. Di setiap pojok keraton mengucapkan puja dan puji syukur, disertai dengan permohonan-permohonan. Maka, Malam 1 Suro adalah salah satu wujud hubungan antara manusia dengan Khaliknya dalam upaya mencari keseimbangan dan keserasian hidup dengan penuh harap di tahun mendatang untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik.

Trus, apa sih Kirab Malam Satu Suro itu? Ini nih penjelasannya biar gak bingung,,, :D


                Malam 1 (Satu) Suro bagi sebagian masyarakat Jawa (khususnya) masih dianggap sakral. Terlebih jika malam satu Suro tersebut jatuh pada malam Jum’at Legi.  Berbagai ritual (atau) tradisi senantiasa mengiringi malam satu Suro. Diantaranya ada yang tapa bisu, kungkum, ataupun sekedar tirakatan dengan cara lek-lekan secara bersama-sama di pos ronda. Tradisi unik menyambut satu Suro juga ada di Kota Surakarta tepatnya di Keraton Kasunanan Surakarta. Tradisi unik yang diadakan rutin setahun sekali tersebut yakni Kirab Kebo Bule dan Pusaka Keraton.

Kebo bule atau kerbau albino ini memang binatang peliharaan Keraton Surakarta. Konon nenek moyang kerbau ini merupakan binatang kesayangan Sri Susuhunan Pakubuwono II. Sehingga kebo bule ini dikeramatkan, dan menjadi salah satu pusaka paling penting di Keraton Surakarta Hadiningrat. Kirab atau arak-arakan Kebo bule ini sendiri biasanya dimulai pada tengah malam. Kerbau (yang kandangnya ada di alun-alun kidul), tanpa digiring akan berjalan sendiri menuju halaman keraton.  Jika sudah begitu, berarti kirab siap dimulai.

Kebo atau kerbau bule ini sering disebut dengan kebo kyai Slamet lantaran secara turun temurun, kerbau albino ini dipercaya sebagai penunggu pusaka kyai slamet (salah satu pusaka milik keraton Surakarta yang kasat mata).  Dalam kirab malam satu Suro, kebo kyai Slamet selalu berada di barisan paling depan sekaligus bertindak sebagai cucuk lampah kirab. Di belakangnya menyusul barisan para Putra Sentana Dalem (kerabat keraton) yang membawa pusaka, lampu-lampu keraton maupun obor bambu dengan mengenakan busana Jawi lengkap, kemudian diikuti oleh masyarakat Solo dan sekitarnya yang hendak menyaksikan acara kirab secara langsung.

Kirab biasanya dimulai dari halaman keraton menuju alun-alun utara, Gladak, Jl. Mayor Kusmanto, Jl. Kapten Mulyadi, Jl. Veteran, Jl. Yos Sudarso, Jl. Slamet Riyadi, Gladak, dan kembali ke keraton atau lebih kurang sejauh 3 km. Adapun kirab tersebut dimaksudkan sebagai penolak bala. 

Sumber : wisata.kompasiana.com/.../11/.../tradisi-unik-di-malam-1-suro-kirab-kebo-bule-508988.html

Sekarang udah tau kan?? Jadi tambah nih ilmunya. #wakakakak. Nah, kalo penasaran gimana sih acaranya, liat aja nih videonya si kebo yang sempet gue abadikan tanggal 15 November kemarin.


Thank you very much, Kamsahamnida, Arigatou Goaimasu, Xie xie....