Rabu, 21 Desember 2011

SOP Penanganan Atonia Uteri

A. PENGERTIAN

Asuhan yang diberikan pada saat terjadi perdarahan segera setelah plasenta lahir lebih dari 500 cc karena tidak ada kontraksi uterus

B. TUJUAN

Agar perdarahan berhenti dan kontraksi uterus keras dengan sedikit mungkin melakukan intervensi namun tetap menjaga keamanan proses penghentian perdarahan tersebut.

C. KEBIJAKAN

Perdarahan dihentikan dengan memasukkan kepalan tangan ke dalam uterus sampai uterus berkontraksi dengan baik kembali. Setelah itu ibu dalam keadaan sehat.

D. PETUGAS

Bidan

E. PERALATAN

1. Infus RL

2. Oksitosin

3. Kateter nelaton

4. Penampung urin

5. Methyl ergometrin

6. Kain alas bokong

7. Sarung tangan panjang

8. Sarung tangan pendek

9. APD

10. Larutan desinfektan

F. PROSEDUR

1. Periksa kontraksi uterus

2. Evaluasi bekuan darah

3. Kompresi bimanual interna (KBI) maksimal 5 menit

4. Pertahankan KBI selama 1-2 menit

5. Ajarkan keluarga melakukan Kompresi bimanual eksterna (KBE)

6. Keluarkan tangan secara hati-hati

7. Suntikan metyl ergometrin 0,2 mg IM

8. Pasang infus RL + 20 IU Oksitosin guyur

9. Lakukan KBI lagi

10. Periksa kontraksi uterus kembali jika sudah berkontraksi lakukan pengawasan kala IV jika belum berkontraksi siapkan rujukan dengan melanjutkan pemberian infus + 20 IU Oksitosin minimal 500cc hingga mencapai tempat tujuan. Selama perjalanan dapat dilakukan kompresi aorta abdominalis atau KBE


sebagai ibu bidan yang kompeten,, wajib tau niiicchh,,,

1 komentar: